Hakikat Manusia

  السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Oleh: Leilita Shiva Elfitria (4101420116)

Dosen Pengampu: Bapak Agung Kuswantoro, S.Pd., M.Pd.

Bukti diciptakannya manusia tercantum dalam Al-Qur'an Surah Al-Alaq ayat 1-2.
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah"
Maksud dari segumpal darah yaitu zigot yang tercipta karena bergabungnya sel sperma pria dan sel telur wanita. Zigot berkembang biak dengan cara membelah sampai akhirnya terbentuk segumpal daging. 

Kita semua sama-sama mengetahui bahwa Manusia yang pertama kali diciptakan adalah Nabi Adam A.S. Menurut pandangan beberapa orang, Nabi Adam tercipta dari tanah, adapula yang mengatakan bahwa Nabi Adam tercipta sesuai kehendak Allah S.W.T atau كُنْ فَيَكُونُ. Lalu ada pula Siti Hawa, seorang perempuan yang diutus oleh Allah S.W.T untuk menemani Nabi Adam A.S. Siti Hawa tercipta dari tulang rusuk belakang Nabi Adam A.S.

Nabi Adam A.S. dan Siti Hawa memiliki keturunan. Keturunan mereka tercipta bukan dari tanah ataupun tulang rusuk tetapi, mereka tercipta dari sekumpulan darah sebagaimana di jelaskan dalam Al-Quran Surah Al-Alaq ayat 1 dan 2. Nah, begitupula kita, sebagai manusia, diciptakan dari penggabungan sel telur dan sel sperma dari ayah dan ibu kita. 

Apakah ada seseorang yang lahir tanpa ayah, tanpa ibu, atau tanpa ayah dan ibu? Ada. Manusia yang lahir tanpa seorang ayah yaitu Nabi Isa A.S. atas kehendak Allah S.W.T. Ibunya yaitu bernama Siti Maryam. Manusia yang lahir tanpa seorang ibu yaitu Siti Hawa. Siti Hawa tercipta dari tulang rusuk Nabi Adam A.S. yang kesepian di surga. Manusia yang lahir tanpa ayah dan ibu adalah Nabi Adam A.S. Itulah tanda-tanda kebesaran Allah S.W.T. bahwa sesungguhnya jika Allah berkehendak maka terciptalah! كُنْ فَيَكُونُ

Nabi Muhammad S.A.W lahir dari kedua orang tua, ibu dan ayah. Walaupun saat Nabi Muhammad lahir, beliau telah menjadi anak yatim karena saat dalam kandungan, Abdullah, ayah Nabi Muhammad meninggal saat masih dalam kandungan. Lalu, saat Nabi Muhammad berumur 6 tahun, sang ibu, Siti Aminah meninggal dunia dan akhirnya Nabi Muhammad di asuh oleh kakeknya yang bernama Abdullah.

Tahukan anda, bahwa tinggi Nabi Adam A.S. yaitu 60 hasta. lalu mengapa manusia di bumi tidak memiliki tinggi yang sama saat ini? Menurut Bapak Agung Kuswantoro selaku dosen pembimbing saya memberikan jawaban yaitu, manusia berkembang menyesuaikan dengan bentuk bumi. Maka dari itu, semua keturunan Nabi Adam tingginya selalu berkurang. Karena, jika seluruh manusia memiliki tinggi sebesar itu, bumi akan terasa penuh dengan ukuran manusia setinggi raksasa. 

Semua yang ada di muka bumi, diciptakan oleh Allah S.W.T. dan sudah diatur dengan sebaik-baiknya. Maka dari itu, kita sebagai umatnya harus selalu bersyukur dan berserah diri kepada-Nya.

Saya rasa, sekian dari tulisan saya saat ini. Semoga apa yang saya tuliskan bisa bermanfaat bagi kita semua. Saya mohon maaf jika ada salah kata maupun perbuatan.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Comments

Popular posts from this blog

RESENSI BUKU KUN FAYAKUUN 2

Pergaulan dalam Islam